Pasar Musik Labil?

Selamat datang di Blog saya. Industri musik saat ini memang berada di tengah pada kasta dunia entertainment, memang ada kalanya naik turunnya popularitas tergantung dari para penikmat musik itu sendiri. Maka dari itu, dipembahasan kita kali ini adalah tentang Pasar Musik Labil? Langsung saja ke pembahasan.

Sejarah Industri Musik

Industri musik pertama kali muncul pada tahun 1930-an yang dikuasai oleh genre music pada zaman itu. Masih sangat sedikit para musisi yang dikenal pada masa itu, label musik ternama pun masih bisa dihitung dengan jari. Kemudian pada tahun 1950-an muncul lah genre yang disebut Jazz, dan beberapa musisi pun bermunculan, tetapi tidak secara signifikan, hingga pada tahun-tahun berikutnya banyak sekali genre baru yang bermunculan hingga banyak sekali musisi dari berbagai kalangan muncul ke permukaan, dan juga banyak label musik amatir hingga ternama saling berlomba memproduksi dan mendistribusikan musik dari musisi mereka masing-masing ke berbagai media hingga saat ini.

Mengapa Bisa Labil?

Nah, dari sejarah yang kita bahas di atas, banyak sekali faktor permasalahan yang membuat pasar musik itu tidak stabil (labil) selama bertahun-tahun. Walaupun banyak sekali media yang menjelaskan alasan kenapa bisa tidak stabil, tetapi detail awal mulanya masih belum diketahui. Menurut saya sendiri ada beberapa faktor kemungkinan yang saya rangkum dari berbagai sumber, dari berdasarkan terlalu banyaknya permintaan label, selera para penikmat musiman, hingga para artis yang bisa dibilang non musisi yang cepat menaikan lagu mereka daripada musisi itu sendiri.

Label Mengeksploitasi Musisi

Masalah pertama adalah, banyaknya permintaan label yang terkesan mengeksploitasi para musisinya untuk menghasilkan karya yang bukan karakteristik dari musisi itu sendiri, contohnya yang awalnya Musisi atau band itu sendiri mengusung genre musik cadas yang akhirnya sekarang menjadi musik pop, dari perubahan genre ini sendiri saja sudah membuat para musisi yang dinaungi label menjadi setengah hati untuk menuliskan karya mereka melalui musik mereka. Walaupun masih banyak label yang membebaskan para musisinya untuk berkarya sceara idealis, bukan dari tren musik yang bisa dikatakan musiman.

Penikmat Musik Musiman

Faktor kedua yang mempengaruhi adalah para penikmat musik musiman, maksud dari musiman ini bisa dikatakan penikmat musik yang hanya mendengarkan musik beradasarkan tren yang sedang booming, tidak peduli kualitas musiknya seperti apa, arah musiknya ke mana, yang penting mereka hanya senang mendengarkannya. Tidak menutup kemungkinan dari para penikmat musik musiman inilah yang membuat para label musik mulai berpikir untuk mengikuti tren, dan hanya mementingkan kepentingan para pendengar musimannya saja daripada musisi itu sendiri dan para fans garis keras dari musisi itu sendiri.

Artis yang Ikut-Ikutan

Faktor ketiga adalah banyaknya artis yang sama sekali belum pernah terjun ke dunia musik bahkan tidak paham sama sekali apa itu musik yang ikut terjun juga ke dalam insdustri musik. Faktor ini juga yang menjadi pemicu dari dua faktor di atas, karena nama para artis ini sudah dikenal luas oleh banyak orang awam, maka banyak sekali label-label musik yang secara terang-terangan mempublish musik dari artis ini dan tidak butuh waktu lama, nama dan lagu dari sang artis itupun langsung muncul ke puncak dari industri musik itu sendiri.

Itu dia beberapa faktor dari opini saya sendiri, alasan kenapa pasar musik ataupun industri musik itu selalu labil dalam setiap tahunnya, dan menyebabkan banyaknya musisi ataupun band yang namanya tenggelam bahkan meninggalkan karirnya dalam bermusik atau bubar, karena ketidakjelasan arah dari pasar musik itu sendiri dan 3 faktor kemungkinan di atas. Memang tidak bisa disalahkan, tetapi seharusnya para label itu sendiri tidak hanya memikirkan para pendengar musimannya saja, tetapi memikirkan bagaimana masa depan dari musisi yang mereka naungi itu sendiri, terlepas dari masalah karya mereka yang menjual.

Sekian dari saya, terima kasih telah berkunjung. Salam Musisi!